Kisah ini kembali terulang ketika keluargaku membutuhkan seorang pembantu lagi. Kebetulan saat itu mbak Minah menganjurkan agar keponakannya Rini yang bekerja disini, membantu keluarga ini. Mungkin menurut ortu aku dari pada susah susah cari kesana kesini, gak pa pa lah menerima tawaran Dian ini. Lagian dia juga sudah cukup lama berkerja pada keluarga ini. Mungkin malah menjadi pembantu kepercayaan keluarga kami ini. Akhirnya ortu menyetujui atas penawaran ini dan mengijinkan keponakannya untuk datang ke Jakarta dan tinggal bersama dalam keluarga ini.
Didalam pikiran aku gak ada hal yang akan menarik perhatian aku kalau melihat keponakannya. “Paling paling anaknya hitam, gendut, trus jorok. Mendingan sama bibinya aja lebih enak kemutannya.” Pikir aku dalam hati.
Sebelum kedatangan keponakannya yang bernama Rini, hampir setiap malam kalau anggota keluarga aku sudah tidur lelap. Maka pelan pelan aku ke kamar belakang yang memang di sediakan keluarga untuk kamar tidur pembantu.
Pelan pelan namun pasti aku buka pintu kamarnya, yang memang aku tahu mbak Minah gak pernah kunci pintu kamarnya semenjak kejadian itu. Ternyata mbak Minah tidur dengan kaki mengangkang seperti wanita yang ingin melahirkan. Bagaimanapun juga setiap aku liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan gw. Perlahan lahan aku usap permukaan vagina mbak Minah yang montok itu, sekali kali aku sisipin jari tengah aku tepat ditengah vaginanya dan aku gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Minah dari tidurnya yang lelap.
“mmmm….sssshh…..oooohh, Donn… kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Minah sama aku setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal gw. Tapi mbak Minah gak mau kalah, tanpa diminta mbak Minah tahu apa yang aku paling suka.
Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan aku sudah mengeras dan menegang dari tadi.
mbak Minah langsung mengenggam batang kejantanan aku yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.
Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan gw, seakan memanjakan kejantanan aku yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan aku yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir aku dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. mbak Minah pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur gw. Kenikmatan yang mbak Minah berikan sangat diluar perkiraan aku malam itu.
“Mbak….uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin kontol saya mbak.” Guyam aku yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.
Semakin ganas mbak Minah menghisap kontol aku yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa aku ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kontol aku terasa ingin keluar.
“Mbak… Donny mau keluar nih…” sambil aku tahan kontol aku didalam mulutnya, akhirnya aku muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Minah yang berbibir tipis itu.
“Croot… croot… Ohhh… nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama memek mbak Minah. Namun kali ini mbak Minah tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma aku didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing gw. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang kontol gw. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Minah menyapu seluruh batang kontol aku yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing gw.
Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh aku yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.
“Donn… memek mbak blom dapet jatah… mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam memek mbak….” pinta mbak Minah sambil memelas. Mengharapkan agar aku mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.
“Tenang aja mbak… mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”
Tanpa kembali menjawab perintah gw. Dengan cekatan layaknya budak seks. mbak Minah menambil posisi kepalanya tepat di atas kontol gw, kembali mbak Minah menghisap hisap. Berharap keperkasaan aku bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kontol aku itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.
Memang aku akuin kemahiran pembantu aku yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan kontol aku didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan aku kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.
Lalu aku juga gak mau lama lama seperti ini. aku juga mau merasakan kembali kontol aku ini menerobos masuk ke dalam memeknya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi memeknya.
Gw memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Minah paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Minah mengenggam batang kontol gue. Menuntun menyentuh memeknya yang dari setadi sudah basah. kontol aku di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan memeknya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir memeknya yang mengemaskan. Perlahan kontol aku menerobos bibir memeknya yang montok itu. Perlahan lahan kontol aku seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak Minah membuat aku nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan kontol aku yang terbenam didalam memeknya.
“uh… Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget….” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman kontol aku ke dalam liang senggamanya.
“memek mbak Minah juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya… memek mbak di apain sih… kok enak banget.”
“Ih… mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama memek mbak sama kamu Donn….” sahut mbak Minah sambil mencubit pentil tetek gw.
“Donn… ooohh…. Donn…. mbak mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar mbak Minah sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Minah ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan gw. Untung saja posisi kamar mbak Minah jauh dari kamar kamar saudara dan ortu gw. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.
Lalu karena aku belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Minah mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang kontol aku dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok memeknya dengan bringas. Sekarang aku gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Minah dalam setiap sodokan demi sodokan yang aku hantam kedalam memeknya itu.
“Donn…. kamu kuat banget Donn… aaah… uuuhhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan aku dan mbak Minah.
“Truuuus… Donn… sodok trusss memek mbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Minah yang memerintah semakin membuat darah muda aku semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat aku terangsang.
“Suka saya ent*t yah mbak… kontol saya enak’kan… hhmmm.” Tanya aku memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
“hhhhhmmmm… suka….sssshhh… banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.
“Bilang kalau mbak Minah adalah budak seks Donny.” Perintah gw.
“Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu…. Ohhhh… nikmatnya kontol kamu ini Donn.”
Semakin kencang kontol aku ent*tin memeknya mbak Minah. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini memeknya mbak Minah lecet lecet karena sodokan kontol aku yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.
Merasa sebentar lagi akan keluar, maka aku balikkan posisi tubuh mbak Minah dibawah tanpa harus mengeluarkan kontol yang sudah tertanam rapi didalam memeknya. aku peluk dia trus aku
balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.
Gw buka lebar lebar selangkangan mbak Minah dan kembali memompa memek mbak Minah. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang aku hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kontol aku seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang aku berikan. Maka erangan mbak Minah yang tertahan itu mengeras.
Sampai saatnya Cerita Dewasa Pembantu terasa kembali denyut denyutan yang semula aku rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga gw. aku tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. aku pendam dalam dalam kontol aku di dalam lubang senggamanya mbak Minah. Tiba tiba rasa nikmat ini semakin…. ooohhh…crottt…ssshhhh… sungguh nikmat rasanya ngentot memek pembantu dirumah. Tamat